Dorong Siswa Bukukan Karya Sastra
Website Nasty Jumpa
lagi dalam postingan yang mungkin sangat anda perlukan, Silahkan baca infonya
dibawah ini.
Tangerang (Dikdasmen): Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia
di sekolah sebaiknya diarahkan pada pembuatan karya sastra. Jika siswa
diajarkan tentang menulis puisi, misalnya, maka hasil akhirnya adalah buku
antologi puisi.
“Target
saya, siswa berkarya meskipun sederhana. Diarsipkan di perpustakaan. Sekecil
apapun karya mereka, kita hargai. Kita apresiasi, beri penghormatan kepada
mereka,” kata Washadi, guru SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan di Hotel
Atria, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa, 15 November 2016. Washadi adalah
peserta Lokakarya Membaca, Menulis, dan Apresiasi Sastra (MMAS).
Selain
mendorong mereka untuk berkarya dan membukukannya, Washadi juga mengarahkan
mereka untuk mengirimkan karya berupa cerpen, puisi, dan opini ke koran lokal.
Ia pun mewajibkan siswa memiliki blog pribadi. Di blog itulah karya
masing-masing siswa dipublikasi.
“Potensi
mereka selama ini tidak tergali. Kalau kita pancing dan beri contoh, potensi
mereka muncul,” tegas penulis dengan nama pena Hadi Sastra ini.
Washadi
menilai, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah masih menekankan
tata bahasa. Unsur sastra diposisikan sebagai pelengkap saja. Tidak sampai 30%.
Oleh karena itu, katanya, jangan salahkan siswa jika mereka tidak bisa menulis
karya sastra karena kurikulum hanya menyodorkan teori sastra.
Maka
Washadi menganjurkan agar guru kreatif, tidak terpaku pada kurikulum yang ada.
Guru juga jangan terbelenggu dengan berbagai kesibukan administratif.
Ada
trik mengajar yang digunakan Washadi agar siswa termotivasi untuk berkreasi.
Tugas membuat karya sastra yang ia berikan harus dikerjakan siswa di kelas.
Sebab, jika tugas tersebut dikerjakan di rumah, siswa akan melihat contoh di
internet dan kemungkinan akan melakukan peniruan.
Setelah
siswa selesai mengerjakan karya, ia membahasnya bersama mereka. Dengan begitu
siswa tahu kelemahan dan kelebihan karya yang sudah dibuat.
Washadi
telah membukukan sejumlah karya, di antaranya antologi cerpen, antologi puisi,
dan antologi artikel ilmiah. Bukunya dilengkapi ISBN. Selain aktif mengirimkan
tulisan ke media massa, Washadi juga bergiat di Komunitas Sastra Indonesia
Tangerang Selatan, Sekretaris Dewan Kesenian Tangerang Selatan, dan Ketua
Bidang Humas dan Kerja Sama Antarlembaga Asosiasi Guru Penulis Indonesia
(Agupena)
Demikianlah postingan ini, jika menurut Anda Bermanfaat silahkan SHARE, Terimakasih
0 Response to "Dorong Siswa Bukukan Karya Sastra"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar dengan Jelas dan Sopan