Anak Tidak Naik Kelas Murni Karena Kesalahan Guru
Website Nasty Jumpa lagi dalam postingan yang mungkin sangan anda
perlukan, Silahkan baca infonya dibawah ini.
Masih banyaknya anak sekolah dasar (SD) yang
tidak naik kelas, menurut Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat
Wahab, adalah murni karena kesalahan guru. Sebab guru tidak dapat mengenali
murid-muridnya dengan baik. Guru mengajar tidak sesuai dengan kondisi anak,
sehingga terjadi pemaksaan sistem pendidikan pada anak. Seperti yang lansir dari Berita Satu (15/10/16),
Rochmat mengharapkan, pemerintah harus lebih
memperhatikan guru yang mengajar untuk kelas awal. Pasalnya, jika terjadi
penyimpangan, tentu akan merusak sistem pendidikan nasional secara keseluruhan.
Rochmat menyayangkan, kebijakan guru dan
sekolah yang masih memberlakukan budaya tidak naik kelas khususnya pada anak
kelas 1-3. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun
2015/2016, terdapat 422.082 orang siswa SD yang tidak naik kelas. Ini
menunjukkan ketidakonsistenan pendidikan Indonesia.
"Jika benar ada banyak sekolah yang masih
memberlakukan sistem tinggal kelas, tentu tidak konsisten dengan arah
pendidikan kita. Di satu sisi, pemerintah menghapus UN agar tidak membebani
siswa, tapi di sisi lain siswa tetap dibebani dengan sanksi tidak naik
kelas," kata Rochmat.
Menurutnya anak usia 0-9 tahun tidak dapat
dipaksa untuk belajar dengan keras, dipaksa belajar pengetahuan sesuai
kurikulum. Anak dengan usia yang masih muda harus diberi kebebasan sehingga
kurikulumnya harus alamiah. Sistem pendidikan yang digunakan adalah pendekatan
yang tidak terlalu formal. Anak harus dididik senatural mungkin sehingga tidak
menjadi sebuah beban.
Demikianlah postingan ini,
jika menurut Anda Bermanfaat silahkan SHARE, Terimakasih
0 Response to "Anak Tidak Naik Kelas Murni Karena Kesalahan Guru"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar dengan Jelas dan Sopan