Panduan Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif Dalam Pembelajaran
Website Nasty Jumpa lagi dalam postingan yang mungkin sangat anda perlukan, Silahkan baca infonya dibawah ini.
Panduan Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif Dalam Pembelajaran
Panduan Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif Dalam Pembelajaran telah diterbitkan oleh Direktorat SMP, Ditjen PAUD Dikdasmen, Kemendikbudristek.
Selama satu tahun terakhir ini wacana tentang Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) semakin sering dibahas dalam berbagai forum. Sebagai bagian dari Asesmen Nasional yang mengukur aspek kognitif, AKM terdiri atas Asesmen Literasi dan Numerasi.
Sebagaimana kita ketahui, literasi dan numerasi tidak hanya terkait dengan pelajaran bahasa dan matematika. Di dalam ranah sekolah, literasi dan numerasi bukan merupakan konten mata pelajaran tertentu, namun merupakan keterampilan dan praktik yang perlu hadir dan dikembangkan di semua mata pelajaran.
Lebih dari itu, praktik dan kompetensi literasi dan numerasi penting dikembangkan di
ranah keluarga dan komunitas untuk menghasilkan pembelajar sepanjang hayat.
Di dalam konteks implementasi Gerakan Literasi Sekolah dan persiapan AKM, penting kiranya bagi para guru untuk mengetahui strategi apa saja yang dapat diterapkan di kelas masing-masing.
Selama satu tahun terakhir ini wacana tentang Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) semakin sering dibahas dalam berbagai forum. Sebagai bagian dari Asesmen Nasional yang mengukur aspek kognitif,
AKM terdiri atas Asesmen Literasi dan Numerasi. Sebagaimana kita ketahui, literasi dan numerasi tidak hanya terkait dengan pelajaran bahasa dan matematika.
Di dalam ranah sekolah, literasi dan numerasi bukan merupakan konten mata pelajaran tertentu, tetapi merupakan keterampilan dan praktik yang perlu hadir dan dikembangkan di semua mata pelajaran.
Lebih dari itu, praktik dan kompetensi literasi dan numerasi penting dikembangkan di
ranah keluarga dan komunitas untuk menghasilkan pembelajar sepanjang hayat.
Di dalam konteks implementasi Gerakan Literasi Sekolah dan persiapan AKM, penting kiranya bagi para guru untuk mengetahui strategi apa saja yang dapat diterapkan di kelas masing-masing.
Modul Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif Dalam Pembelajaran ini bertujuan untuk membekali guru dari mata pelajaran apapun untuk mengembangkan berbagai strategi literasi dalam pembelajaran.
Panduan Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif Dalam Pembelajaran ini disusun untuk menjawab beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan para guru:
1. Apa tujuan mengembangkan literasi dalam pembelajaran?
2. Apa perbedaan antara kegiatan membaca untuk kesenangan dan membaca untuk pemahaman konten mata pelajaran?
3. Bagaimana cara mencari sumber bacaan yang sesuai dengan tingkat kemampuan membaca siswa?
4. Strategi apa saja yang dapat diterapkan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi literasi siswa?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, panduan ini dibagi menjadi 5 (lima) modul. Setiap Modul Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif Dalam Pembelajaran dilengkapi dengan tujuan, pengantar singkat, isi, lembar kerja, evaluasi, dan umpan balik.
Kelima modul dalam panduan ini dirancang sebagai satu kesatuan yang urut. Apabila Anda masih pemula dalam konsep literasi dalam pembelajaran, sangat disarankan agar Anda dapat membaca panduan secara berurutan dari satu modul ke modul berikutnya.
Meskipun begitu, apabila Anda sudah memiliki pemahaman yang cukup tentang prinsip-prinsip literasi dalam pembelajaran, yang juga mencakup Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif, Anda dapat langsung ke modul III, IV, dan V untuk mendapatkan penjelasan yang lebih praktis dan langsung dapat diimplementasikan di kelas.
Untuk mengawali pembahasan, Anda ini akan diajak untuk mengerjakan pre-test. Bagian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa pemahaman Anda tentang literasi dalam pembelajaran dan sikap Anda terhadap kegiatan membaca di mata pelajaran yang Anda ampu.
Dengan demikian, hasil pre-test menjadi basis untuk melihat perubahan pemahaman dan sikap pada akhir pembelajaran modul dalam panduan ini.
Modul I dalam panduan ini memberikan konteks untuk pentingnya literasi dalam pembelajaran. Penjelasan singkat tentang keterkaitan antara Gerakan Literasi Sekolah, AKM, dan literasi dalam pembelajaran juga akan diberikan di bagian ini.
Secara lebih khusus, modul I juga menunjukkan posisi Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif dalam konteks GLS. Dengan demikian, modul ini berfungsi sebagai jembatan untuk modul-modul berikutnya yang membahas dan memberikan contoh kegiatan Membaca Ekstensif dan Membaca Intensif yang bersifat lebih
praktis.
Modul II mengenalkan dua jenis kegiatan membaca, yakni Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif. Kedua kegiatan membaca ini merupakan inti dalam implementasi GLS, sehingga penting untuk dibedah lebih lanjut. Di dalam modul ini akan dijelaskan secara singkat prinsip dasar, manfaat dan perbedaan antara keduanya.
Modul III membahas berbagai jenis sumber bacaan yang dapat digunakan untuk kegiatan Membaca Ekstensif dan Membaca Intensif dan bagaimana cara memilih sumber bacaan dengan tepat sesuai dengan tingkat kemampuan membaca siswa. Beberapa contoh sumber bacaan yang relevan dengan mata pelajaran nonbahasa juga diberikan.
Modul IV berfokus kepada kegiatan Membaca Intensif. Berbeda dengan Membaca Ekstensif yang lebih mengembangkan afeksi, Membaca Intensif berorientasi kepada pemahaman teks secara lebih rinci.
Modul ini menyediakan berbagai strategi sebelum, ketika, dan sesudah membaca. Dalam kegiatan Membaca Intensif, ketiga tahap ini perlu ada untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan memahami bacaan. Sesuai dengan tingkat kognitif dalam AKM, berbagai strategi di tahap sebelum, ketika, dan setelah membaca diharapkan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah.
Modul V berfokus pada kegiatan Membaca Ekstensif. Dalam modul ini diberikan berbagai strategi literasi yang umum diterapkan pada tahap sebelum, ketika, dan sesudah membaca. Perlu diingat bahwa Membaca Ekstensif merupakan kegiatan yang menyenangkan.
Dengan demikian kegiatan yang dilakukan untuk membahas bacaan tidak dimaknai sebagai tugas yang bersifat tagihan mengikat. Setiap modul disertai dengan bagian evaluasi yang bersifat formatif.
Selain itu, di bagian akhir panduan ini disediakan bagian evaluasi umum yang bersifat sumatif. Hasil evaluasi sumatif dapat berfungsi sebagai dasar untuk melihat adanya perubahan pemahaman dan sikap peserta tentang Membaca Ekstensif dan Membaca Intensif dalam penerapan literasi dalam pembelajaran.
Modul Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif Dalam Pembelajaran selengkapnya dapat dibaca dan di unduh pada tautan berikut ini.
@Salam Website Nasty
0 Response to "Panduan Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif Dalam Pembelajaran"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar dengan Jelas dan Sopan