Contoh Karya Ilmiah OPSI SMP Bidang IPA dan Lingkungan (Bagian 4)
Contoh Karya Ilmiah OPSI SMP Bidang IPA dan Lingkungan (Bagian 4)
Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) adalah ajang kompetisi penelitian ilmiah tahunan bagi siswa SMP dan SMA sederajat, baik berupa karya tulis maupun temuan (invention).
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Khusus untuk tingkat SMP, bidang ilmu yang dilombakan dalam OPSI adalah bidang IPA dan lingkungan, bidang IPS dan kemanusiaan, serta bidang teknik dan rekayasa.
Berikut ini dibagikan contoh Laporan Karya Ilmiah Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) SMP Bidang IPA dan Lingkungan (bagian 4) berjudul Komparasi Kelayakan Sampah Daun Dikotil Dengan Monokotil Sebagai Bahan Kertas.
Contoh Karya Ilmiah OPSI Bidang IPA dan Lingkungan jenjang SMP ini untuk referensi peserta OPSI yang akan membuat laporan karya ilmiah dari hasil penelitian yang sudah dilakukan.
Peserta OPSI dapat mengembangkan sendiri laporan karya ilmiahnya dengan melihat contoh laporan Karya Ilmiah OPSI Bidang IPA dan Lingkungan untuk jenjang SMP ini.
Judul
Komparasi Kelayakan Sampah Daun Dikotil Dengan Monokotil Sebagai Bahan Kertas.
Abstrak
Kata Kunci: Daun Dikotil, Monokotil, Pulping, Kertas
Pencarian bahan baku alternatif sangat dibutuhkan untuk mengurangi ketergantungan pada pulp kayu, sehingga dapat dijadikan bahan baku alternatif pembuatan bubur kertas. Di lingkungan SMP Negeri 1 Pringapus banyak terdapat sampah daun kering (dikotil) dan jerami kering (monokotil) dan hanya dibakar saja, peneliti memilih kedua daun tersebut untuk dijadikan bahan alternatif dalam pembuatan kertas. Dengan cara membandingkan kedua bahan tersebut mana yang lebih layak dijadikan bahan baku alternatif dalam pembuatan kertas.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemanfaatan sampah daun kering sebagai bahan baku pembuatan kertas daur ulang menggunakan teknik pulping dan untuk mengetahui apakah sampah daun kering berjenis dikotil layak menjadi bahan kertas daur ulang dibandingkan jerami kering (monokotil). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan uji coba kelayakan produk.
Proses pembuatan kertas daur ulang dari bahan daun kering dan jerami melalui beberpa prosedur yaitu: yaitu: (1) Perebusan dan Penambahan NaOH; (2) Pendingan dan perendaman; (3) Penghalusan menjadi pulp; (4) Pencampuran dengan lem; (5) Pelarutan campuran di dalam air; (6) Pencetakan kertas; dan (7) Penjemuran. Sampah daun monokotil (jermi kering) lebih layak dijadikan bahan baku alternatif dalam pembuatan kertas daur ulang dibandingkan sampah daun dikotil (daun kering jenis kerai payung).
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara jambrud katulistiwa, sehingga mempunyai hutan dan juga pohon perdu yang rimbun. Dengan banyaknya pepohonan, tentu akan menghasilkan daun kering yang berserakan. Di dalam volume tidak sedikit, daun kering yang berserakan tersebut mengakibatkan lingkungan menjadi kotor.
Pengelolaan daun kering biasanya hanya sebatas dibakar tanpa memiliki nilai ekonomis. Kegiatan membakar daun kering di area terbuka akan menghasilkan karbon monoksida yang dapat menyebabkan polusi udara dan menggangu pernapasan manusia.
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dinyatakan bahwa pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan, sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Selama ini, sebagian besar masyarakat masih memandang sampah daun kering sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan. Berdasarkan pengamatan peneliti, kondisi tersebut juga terjadi di lingkungan SMP Negeri 1 Pringapus, dimana terdapat penumpukan sampah daun kering berjenis dikotil (bekeping dua) setiap hari.
Penumpukan sampah daun kering ini karena area lahan yang luas dan terdapat banyak pepohonan, sehingga volume sampah daun kering selalu mengalami peningkatan. Di dalam pengelolaannya, selama ini petugas kebersihan hanya bertumpu pada pembakaran sampah daun kering.
Terkadang asap pembakaran tersebut masuk ke ruang kelas dan mengganggu kegiatan pembelajaran. Selain itu, asap hasil proses pembakaran tersebut dapat menyebabkan polusi udara di lingkungan sekolah.
Dengan kondisi tersebut, peneliti memiliki ide untuk mengolah sampah daun kering menjadi kertas daur ulang. Setiap hari kita pasti menulis dengan media kertas. Padahal kertas yang kita gunakan untuk menulis bahan bakunya sebagian besar dari pohon.
Hal ini berarti kalau kita banyak menggunakan kertas sama saja banyak menebang pohon. Akibatnya pohon di Indonesia banyak yang ditebang untuk menjadi bahan baku pembuatan kertas. Hampir sebagian besar bahan baku pembuatan pulp (bubur kertas) berasal dari kayu yang diperoleh di hutan alam. Dengan terus bertambahnya kapasitas industri pulp dan kertas, maka persediaan kayu hutan alam akan menipis.
Usaha reboisasi atau penanaman kembali hutan gundul saja tidak cukup untuk memenuhi kekurangan bahan baku kayu bagi industri kertas. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya penemuan bahan baku alternatif yang murah, tidak merusak lingkungan, dan mudah diperoleh. Salah satu sumber bahan baku kertas daur ulang yang sangat potensial adalah sampah daun kering.
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengolah sampah daun kering berjenis dikotil di lingkungan SMP Negeri 1 Pringapus menjadi ketras daur ulang. Penelitian dilakukan dengan mengkomparasikan pembuatan kertas daur ulang dari bahan sampah daun kering berjenis dikotil dengan jerami kering (monokotil), ditinjau dari kelayakan produk.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah proses pengolahan sampah daun kering berjenis dikotil dan jerami kering (monokotil) sebagai bahan baku pembuatan kertas daur ulang menggunakan teknik pulping?
2. Apakah sampah daun kering berjenis dikotil layak menjadi bahan kertas daur ulang dibandingkan jerami kering (monokotil)?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut.
1. Untuk mendeskripsikan proses pemanfaatan sampah daun kering sebagai bahan baku pembuatan kertas daur ulang menggunakan teknik pulping.
2. Untuk mengetahui apakah sampah daun kering berjenis dikotil layak menjadi bahan kertas daur ulang dibandingkan jerami kering (monokotil).
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Bagi Peneliti
Kegiatan ini dapat memberikan pengalaman dalam melakukan penelitian dan membuat karya ilmiah, khususnya di bidang ilmu pengetahuan alam dan lingkungan.
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran yang baik dalam mengatasi permasalahan sampah di sekolah dan sebagai alternatif pemanfaatan daun kering menjadi kertas yang memiliki nilai ekonomis.
Contoh Laporan Karya Ilmiah OPSI bidang IPA dan Lingkungan jenjang SMP (bagian 4) selengkapnya dapat dibaca dan di unduh di sini.
0 Response to "Contoh Karya Ilmiah OPSI SMP Bidang IPA dan Lingkungan (Bagian 4)"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar dengan Jelas dan Sopan