Download Jawaban Refleksi MAKNA URGENSI
ownload Jawaban Refleksi MAKNA URGENSI
Apa yang harus dilakukan guru di menu Sertifikasi Pendidik?
1. Mempelajari Modul Pembelajaran
2. Mengerjakan Post-test
3. Mengerjakan jurnal pembelajaran
Setelah melakukan tiga tahap diatas dan jurnal pembelajaran Anda tervalidasi, Anda dapat memantau website UKPPPG untuk mendapatkan jadwal UKPPPG terdekat.
Baru di tahun 2025!
Penguncian waktu pada saat mengerjakan modul*
Mulai tahun 2025, terdapat fitur baru yang mengharuskan peserta mengikuti durasi pengerjaan modul, peserta diharapkan dapat menyelesaikan pembelajaran dalam durasi 18 hari - 43 hari.
Setiap modul memiliki durasi pengerjaan
masing-masing:
Modul 1 → diselesaikan dalam 8 hari
Modul 2 → diselesaikan dalam 6 hari
Modul 3 → diselesaikan dalam 4 hari
Peserta dapat bebas memilih modul mana yang ingin diselesaikan dahulu namun tetap dengan limitasi waktu yang sudah diberikan minimal 18 hari dan diharapkan selesai selama 43 hari.
BACA JUGA :
- Jawaban Post Test PPG 2025 - FPPN 1 Bagi Guru Tertentu 2025
- Jawaban Post Test PPG 2025 - FPPN 2 Bagi Guru Tertentu 2025
- Jawaban Post Test PPG 2025 - FPPN 3 Bagi Guru Tertentu 2025
Jawaban Refleksi MAKNA URGENSI
REFLEKSI
1. Setelah membaca materi di atas, buatlah mindmap tentang urgensi pendidikan nilai dalam merespons fenomena sosial dan tantangan global. Anda dapat menambahkan referensi lain. Sertakan poin berikut: 1. Makna pendidikan nilai 2. Alasan pentingnya dalam sistem pendidikan 3. Kaitan dengan karakter, moral, dan etika sehari-hari 4. Nilai utama yang perlu ditanamkan 5. Fenomena sosial yang menantang 6. Tantangan global yang memengaruhi nilai 7. Peran pendidikan nilai dalam membentuk peserta didik
JAWABAN:
Pendidikan nilai adalah proses menanamkan nilai-nilai moral dan etika pada peserta didik, yang penting untuk membentuk karakter, moral, dan etika sehari-hari mereka. Pendidikan nilai membantu peserta didik memahami peran mereka dalam masyarakat dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
1. Makna Pendidikan Nilai:
Pendidikan nilai adalah proses pengajaran dan pembelajaran nilai-nilai moral, seperti empati, rasa hormat, tanggung jawab, dan integritas. Tujuan utamanya adalah mengembangkan karakter positif, moral, dan etika pada peserta didik.
2. Alasan Pentingnya dalam Sistem Pendidikan:
· Membentuk Karakter:
Pendidikan nilai berperan penting dalam membentuk karakter peserta didik agar menjadi individu yang bertanggung jawab dan berintegritas.
· Meningkatkan Moral:
Pendidikan nilai membantu peserta didik memahami nilai-nilai moral dan etika, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
· Membangun Masyarakat:
Pendidikan nilai mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga negara yang aktif dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
· Mengurangi Perilaku Negatif:
Pendidikan karakter di sekolah dapat berperan sebagai benteng yang mencegah peserta didik terjerumus dalam perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
3. Kaitan dengan Karakter, Moral, dan Etika Sehari-hari:
Pendidikan nilai sangat erat hubungannya dengan karakter, moral, dan etika sehari-hari. Nilai-nilai yang diajarkan dalam pendidikan nilai akan menjadi landasan dalam membentuk perilaku dan tindakan peserta didik.
4. Nilai Utama yang Perlu Ditanamkan:
Beberapa nilai utama yang perlu ditanamkan dalam pendidikan nilai antara lain:
· Rasa Hormat: Hormat pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
· Tanggung Jawab: Bertanggung jawab atas tindakan dan perkataan.
· Integritas: Jujur dan berani mengakui kesalahan.
· Empati: Memahami perasaan orang lain dan bersikap peduli.
· Kerja Keras: Bersungguh-sungguh dalam mencapai tujuan.
· Keadilan: Memberikan hak-hak yang sama kepada setiap orang.
5. Fenomena Sosial yang Menantang:
Beberapa fenomena sosial yang menantang nilai-nilai pendidikan antara lain:
· Korupsi: Menyebabkan hilangnya kepercayaan publik dan merusak integritas.
· Perilaku Agresif: Meningkatnya kasus kekerasan dan intoleransi.
· Perubahan Iklim: Mempengaruhi kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.
· Disinformasi: Menyebabkan masyarakat mudah tertipu dan kehilangan kepercayaan.
6. Tantangan Global yang Memengaruhi Nilai:
Tantangan global seperti perubahan iklim, pandemi, dan konflik bersenjata dapat memengaruhi nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Hal ini mengharuskan pendidikan nilai untuk terus beradaptasi dan memperbarui kurikulumnya.
7. Peran Pendidikan Nilai dalam Membentuk Peserta Didik:
Pendidikan nilai berperan penting dalam membentuk peserta didik menjadi individu yang berintegritas, bertanggung jawab, dan peduli terhadap masyarakat. Pendidikan nilai dapat membantu peserta didik memahami nilai-nilai moral, mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, dan menjadi agen perubahan positif di masyarakat.
2. Diskusikan dengan teman sejawat apa yang akan terjadi apabila tidak ada kesamaan nilai antara warga sekolah. Gunakan pertanyaan berikut untuk memulai diskusi: 1. Apakah ada perbedaan pandangan antara orang tua, peserta didik, dan guru tentang pendidikan nilai? 2. Apa yang mungkin terjadi apabila nilai yang dimiliki sekolah berbeda dengan nilai-nilai yang diajarkan orang tua peserta didik di rumah? 3. Apa yang dapat dilakukan untuk menjembatani perbedaan nilai ini?
JAWABAN :
1. Tentu saja ada! Orang tua mungkin menekankan nilai-nilai tradisional seperti hormat kepada orang tua, ketaatan, dan kerja keras. Peserta didik, terutama yang lebih muda, mungkin lebih fokus pada nilai-nilai persahabatan, kesenangan, dan popularitas. Guru, di sisi lain, perlu menyeimbangkan semua ini dengan nilai-nilai akademik, kerja sama, dan tanggung jawab sosial. Kita sering menemukan perbedaan generasi dan prioritas.
2. Konflik juga dapat terjadi antara orang tua dan sekolah. Orang tua mungkin mempertanyakan metode pengajaran nilai-nilai di sekolah, bahkan mungkin sampai pada protes atau penarikan anak dari sekolah. Ini akan merusak kepercayaan dan kerja sama yang penting antara sekolah dan rumah.
3.Menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan menghargai keberagaman nilai-nilai juga penting. Sekolah tidak harus memaksakan satu set nilai tertentu, tetapi dapat mendorong diskusi dan refleksi kritis tentang berbagai perspektif.
3. Setelah menelaah informasi, lakukan refleksi berdasarkan praktik mengajar Bapak/Ibu di sekolah. Tuliskan jawaban dari pertanyaan berikut: 1. Bagaimana Bapak/Ibu mengaitkan nilai nasional dan universal dengan konteks sekolah? 2. Apa pengalaman Bapak/Ibu dalam menerapkan strategi internalisasi nilai dari referensi yang dipelajari? 3. Apa yang bisa Bapak/Ibu dan sekolah lakukan agar proses ini berjalan efektif?
JAWABAN:
1. Nilai nasional, seperti Pancasila, dan nilai universal, seperti toleransi, keadilan, dan tanggung jawab, dapat diintegrasikan dalam konteks sekolah melalui berbagai cara:
Integrasi dalam Kurikulum:
Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn): PPKn menjadi wadah utama untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, seperti kebangsaan, persatuan, dan kesatuan.
Sejarah: Mata pelajaran sejarah dapat digunakan untuk memahami sejarah perjuangan bangsa, nilai-nilai kemerdekaan, dan keberagaman budaya.
Bahasa Indonesia: Bahasanya Indonesia dapat digunakan untuk memperkuat identitas nasional dan menyebarkan nilai-nilai kebangsaan.
2. Pengalaman saya dalam menerapkan strategi internalisasi nilai, antara lain:
Integrasi dalam Pembelajaran:
Menggunakan contoh-contoh kasus nyata, diskusi kelompok, dan permainan peran untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap nilai-nilai yang dipelajari.
Pembelajaran Berbasis Proyek:
Melakukan proyek yang melibatkan siswa dalam mempraktikkan nilai-nilai yang dipelajari.
Pembelajaran Berbasis Cerita:
Menggunakan cerita-cerita inspiratif atau tokoh-tokoh nasional untuk menumbuhkan semangat dan motivasi siswa.
Evaluasi yang Terpadu:
Menilai tidak hanya hasil belajar, tetapi juga perilaku dan karakter siswa dalam menerapkan nilai-nilai yang dipelajari.
3. Agar proses internalisasi nilai berjalan efektif, perlu dilakukan:
Peningkatan Kapasitas Guru: Memberikan pelatihan dan workshop bagi guru agar mampu mengintegrasikan nilai-nilai dalam pembelajaran.
Pengembangan Kurikulum yang Terintegrasi: Kurikulum yang memadukan nilai-nilai nasional dan universal.
Pembinaan Karakter yang Terstruktur: Menyediakan program-program pembinaan karakter yang terstruktur dan berkelanjutan.
Kolaborasi dengan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam pembinaan karakter siswa.
Evaluasi dan Monitoring: Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk mengetahui efektivitas program internalisasi nilai.
Penggunaan Teknologi: Menggunakan media sosial dan teknologi informasi untuk menyebarkan informasi dan nilai-nilai positif.
Peningkatan Lingkungan Sekolah: Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan mendukung perkembangan karakter siswa.
4. Berdasarkan video yang Bapak/Ibu simak, bagaimana respon atau pendapat Bapak/Ibu terhadap program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat? Sebagai guru, bentuk dukungan apa yang dapat Bapak/Ibu berikan agar Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ini berjalan dengan baik?
JAWABAN :
Dengan adanya program 7 kebiasaan anak indonesia hebat pada dasarnya sangat bagus sekali jika diterapkan dengan benar. bentuk dukungan saya terhadap program tersebut adalah mensosialisasikan 7 kebiasaan tersebut di tiap jam pelajaran saya. selalu mengingatkan siswa untuk melakukan 7 kebiasaan anak indonesia hebat tersebut.
5. Siapa yang bertanggungjawab dalam pendidikan nilai di sekolah? Guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti? Guru Pendidikan Pancasila? Atau semua guru, apapun mata pelajarannya? 2. Peran apa yang dapat Bapak/Ibu lakukan dalam pendidikan nilai? 3. Strategi apa yang akan Bapak/Ibu gunakan sebagai bentuk komitmen dalam menjalankan hasil pembelajaran dari materi ini?
JAWABAN:
1. Semua guru mata pelajarn bertanggung jawab penuh terhadap pendidikan nilai di sekolah.
2. Peran sebagai fasilitator kepada peserta didik dalam memperbaiki moral.
3. Strategi yang akan saya lakukan yaitu dimulai dari diri sendiri, baru perlahan ke peserta didik.
6. Setelah mempelajari topik ini, Apa yang menjadi komitmen Bapak/Ibu dalam menerapkan pendidikan nilai dalam kehidupan pribadi dan kegiatan pembelajaran?
JAWABAN :
Setelah mempelajari topik ini, saya berkomitmen
untuk menerapkan pendidikan nilai secara konsisten baik dalam kehidupan pribadi
maupun dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kehidupan pribadi, saya akan terus
menumbuhkan sikap jujur, tanggung jawab, dan empati sebagai teladan bagi
lingkungan sekitar. Sementara dalam kegiatan pembelajaran, saya berkomitmen
untuk menciptakan suasana yang menghargai perbedaan, menanamkan nilai-nilai
luhur seperti gotong royong, keadilan, dan disiplin, serta membimbing peserta
didik agar mampu menjadi pribadi yang berkarakter kuat dan berintegritas. Saya
juga akan menyisipkan nilai-nilai tersebut secara kontekstual dalam materi ajar
dan aktivitas pembelajaran agar lebih bermakna dan mudah diinternalisasi oleh
siswa.

Download Jawaban Refleksi MAKNA URGENSI Disini
@Salam Website Nasty
0 Response to "Download Jawaban Refleksi MAKNA URGENSI"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar dengan Jelas dan Sopan