Metode Penerapan Kurikulum Berbasis Cinta
Metode Penerapan Kurikulum Berbasis Cinta
Kurikulum berbasis cinta merupakan terobosan baru di dunia pendidikan yang digagas oleh Kementerian Agama (Kemenag). Kurikulum Cinta bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai cinta, kasih sayang, dan toleransi dalam proses pembelajaran, serta membentuk karakter peserta didik yang humanis, nasionalis, dan peduli lingkungan.
Kurikulum Berbasis Cinta tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada dimensi spiritual dan kemanusiaan. Kurikulum Cinta ini dibangun atas lima nilai utama, yaitu cinta kepada Tuhan, diri sendiri dan sesama, ilmu pengetahuan, lingkungan, serta bangsa dan negara.
Kurikulum ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang lebih manusiawi, menghargai proses, dan membangun hubungan yang bermakna antara guru dan murid. Nilai-nilai cinta akan diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran yang sudah ada, bukan sebagai mata pelajaran baru.
Kurikulum Berbasis Cinta yang berorientasi melahirkan insan humanis, nasionalis, naturalis, toleran, dan selalu mengedepankan cinta membutuhkan landasan prinsip dan nilai yang kuat dalam proses pengembangannya.
Prinsip Kurikulum Berbasis Cinta
Kurikulum Cinta diterapkan dengan memperhatikan beberapa prinsip berikut.
1. Pendidikan Berbasis Nilai: Menekankan pada pemahaman, internalisasi, dan menghidupkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pengembangan Karakter: Fokus pada pengembangan karakter murid dengan memperkuat sifat-sifat seperti empati, toleransi, dan rasa hormat.
3. Keteladanan: Menumbuhkan para pemimpin yang dapat menjadi role model nyata pengimplementasian nilai-nilai cinta dalam kehidupan sehari-hari.
4. Pendekatan Holistik: Mempertimbangkan semua aspek perkembangan murid: fisik, kognitif, emosional, sosial, dan spiritual.
5.
Keterlibatan Komunitas: Melibatkan orangtua dan masyarakat sebagai
aktor penting dalam menghidupkan nilai cinta di keluarga dan
lingkungan.
Metode Kurikulum Berbasis Cinta
Kurikulum Berbasis Cinta dapat diterapkan melalui beberapa metode berikut ini.
1. Pembelajaran Berbasis Pengalaman: Mengutamakan pembelajaran yang bersifat praktis dan berbasis pengalaman. Kegiatan seperti proyek sosial, pengabdian masyarakat, dan pengalaman kolaboratif akan memperkuat pemahaman murid tentang cinta dalam aksi.
2. Pembelajaran Mendalam (deep leaerning): Proses internalsissi nilai dilakukan secara berkesadaran (mindful), menekankan pada pemaknaan (meaningful), dan menggembirakan (joyful).
3. Pembelajaran yang Kreatif dan Inovatif: Menggunakan metode berpikir kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah seperti design for change atau design thinking.
4. Dialog dan Komunikasi Terbuka: Menerapkan komunikasi welas asih (compassionate communication), yang mengutamakan koneksi sebelum koreksi. Dengan demikian akan terbangun ruang aman (safe spaces) sehingga semua orang memiliki kemerdakaan untuk menyampaikan pendapat atas dasar saling percaya dan pengertian.
5. Evaluasi Berbasis Proses: Menggunakan metode evaluasi yang tidak hanya fokus pada hasil akademis, tetapi juga pada perkembangan karakter dan penerapan nilai-nilai cinta dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian beberapa metode penerapan Kurikulum Berbasis Cinta.***
Sumber : Panduan Kurikulum Berbasis Cinta
BACA JUGA : Rincian Gaji PNS Terbaru Tahun 2025
@Salam Website Nasty
0 Response to "Metode Penerapan Kurikulum Berbasis Cinta"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar dengan Jelas dan Sopan