Buku Saku Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di SMA
Buku Saku Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di SMA
Berikut ini adalah Buku Saku Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di SMA. Buku Saku Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di SMA ini merupakan salah satu ikhtiar dalam menyukseskan implementasi GSS, utamanya pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
Melalui Buku Saku Gerakan Sekolah Sehat ini diharapkan sekolah dapat memperoleh informasi mengenai GSS, juga memiliki kesamaan persepsi dan pemahaman tentang GSS di SMA.
Buku Saku ini diharapkan dapat menjadi pemantik dan inspirasi, bagi kita bersama untuk mewujudkan sekolah yang sehat bagi generasi hebat di Indonesia.
Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di SMA merupakan upaya mewujudkan dan mengembangkan kehidupan sekolah sehat, baik fisik, jiwa, dan sosial, oleh semua pihak mulai dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah, para mitra, satuan pendidikan, dan masyarakat pemangku kepentingan lainnya untuk dapat menciptakan keadaan yang sehat, aman, nyaman bagi sekolah, peserta didik, serta seluruh warga sekolah.
Tujuan dan Prinsip Gerakan Sekolah Sehat
Tujuan dari Gerakan Sekolah Sehat adalah untuk dapat meningkatkan kesehatan sekolah dan meningkatkan kesehatan peserta didik. Sedangkan Prinsip dari Gerakan Sekolah Sehat adalah pembiasaan GSS oleh peserta didik, dilakukan di satuan pendidikan secara sederhana, terus menerus, berkelanjutan, dan tidak membutuhkan infrastruktur khusus.
Sederhana artinya GSS mudah untuk diterapkan oleh sekolah, mudah dilaksanakan oleh peserta didik, dan mudah diikuti oleh seluruh warga sekolah. Terus menerus artinya GSS merupakan upaya yang tidak hanya tren sesaat, namun terus dilakukan hingga menjadi kultur di sekolah.
Berkelanjutan artinya GSS adalah sebuah upaya yang berkesinambungan, dan tidak hanya berhenti pada satu tahap atau periode tertentu saja. Sedangkan Tidak membutuhkan Infrastruktur Khusus artinya GSS tidak memerlukan sarana prasarana khusus, namun dapat memanfaatkan apa yang sudah ada, karena pada dasarnya GSS adalah perilaku, bukan sesuatu.
Kehidupan Sekolah Sehat di SMA
Kehidupan sekolah yang sehat di SMA berarti SMA yang sehat tidak hanya lingkungan fisik sekolahnya semata, namun terlebih juga perilaku, suasana atau atmosfer interaksi, kultur budaya, kebiasaan, hingga nilai-nilai yang ada.
Kehidupan Sekolah yang Sehat :
- Perilaku hidup warga sekolah yang mengutamakan kebersihan dan kesehatan.
- Interaksi yang sehat antarwarga sekolah yang menjunjung tinggi kesetaraan dan tanpa diskriminasi.
- Kultur budaya sekolah yang mengedepankan upaya menjaga kesehatan fisik, jiwa, dan sosial.
- Seluruh warga sekolah terbiasa berperilaku sehat dalam setiap aktivitas dan kesehatan.
- Nilai-nilai hidup sehat menjadi landasan bersikap dan bertindak dalam kegiatan sekolah.
Fokus Gerakan Sekolah Sehat
Peluncuran Kampanye Sekolah Sehat (KSS) dengan Fokus 3 SEHAT (Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi) pada tanggal 23 Agustus 2022 merupakan tonggak awal. Kemudian dengan meluasnya dukungan berbagai pihak, kampanye Sekolah Sehat berubah menjadi Gerakan Sekolah Sehat dengan penambahan 2 SEHAT (Sehat Jiwa dan Sehat Lingkungan).
1. Sehat Bergizi
Upaya untuk mewujudkan kondisi di mana peserta didik memiliki pola makan yang sehat dengan mengonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi seimbang dan mengandung nilai gizii esensial tubuh (seperti vitamin, mineral, karbohidrat,, protein, lemak, kalsium, serta, dan air), serta mengurangi dan atau menghindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
2. Sehat Fisik
Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik sehingga memiliki badan yang sehat dan bugar.
3. Sehat Imunisasi
Upaya untuk mewujudkan suatu kondisi dimana seluruh anak usia sekolah mendapatkan imunisasi secara lengkap.
4. Sehat Jiwa
Upaya untuk meningkatkan perkembangan peserta didik, baik secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga mampu menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat belajar secara optimal, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
- Sehat Lingkungan
Upaya untuk meningkatkan kondisi satuan pendidikan yang dapat mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal, membentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan berpartisipasi dalam upaya pengendalian perubahan iklim (climate change), sehingga terhindar dari berbagai pengaruh dan dampak negatif.
Tantangan Hidup Sehat di Usia SMA
Peserta didik SMA, umumnya berada dalam rentang usia 15-18 tahun, atau dalam konsep perkembangan psikologis masuk dalam kategori remaja pertengahan. (Hurock, 2004) .
Kompleksitas tantangan hidup sehat bagi remaja pertengahan tidak hanya tentang bagaimana sehat secara fisik, namun juga terkait dengan usaha untuk menghadapi permasalahan psikologis.
Berikut beberapa contoh tantangan hidup sehat usia SMA.
Integrasi Gerakan Sekolah Sehat di SMA dengan Program UKS
Salah satu cara pelaksanaan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di SMA adalah melalui integrasi dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKS merupakan sebuah program dan layanan, bukan sekedar ruangan bagian dari bangunan sekolah.
UKS adalah pusat layanan kesehatan sekolah, yang di dalamnya warga sekolah dapat menemukan jawaban bagi kebutuhan akan hidup bersih dan sehat.
BACA JUGA : Pengumuman Lolos Seleksi Administrasi Program Pelatihan Teknis Bidang Pendidikan Inklusif Tahun 2025
UNDUH Buku Saku Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di SMA
@Salam Website Nasty
0 Response to "Buku Saku Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di SMA"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar dengan Jelas dan Sopan