INFO TERKINI :
MUSIK DAN INTERNET

Lihat dan Download Lirik lagu Gratis dan Terlengkap dari lagu Daerah, Nasional, dan Internasional


3 Tahapan Penerapan Perencanaan Berbasis Data (PBD) Dikdasmen

 Website Nasty 3 Tahapan Penerapan Perencanaan Berbasis Data (PBD) Dikdasmen

Perencanaan Berbasis Data (PBD) adalah bentuk pemanfaatan data pada platform Rapor Pendidikan sebagai bentuk intervensi satuan maupun dinas pendidikan maupun pemerintah daerah terhadap mutu dan capaian pendidikannya dan bertujuan untuk mencapai peningkatan serta perbaikan mutu pendidikan yang berkesinambungan.

Perencanaan Berbasis Data (PBD) bertujuan untuk memberikan perbaikan pembelanjaan anggaran serta pembenahan sistem pengelolaan satuan pendidikan yang efektif, akuntabel dan konkret. 

Selain itu, Perencanaan Berbasis Data (PBD) juga disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan atau dinas berdasarkan identifikasi masalah yang berasal dari data pada platform Rapor Pendidikan, yang kemudian mendorong satuan pendidikan dan dinas pendidikan untuk melakukan pembenahan melalui penyusunan  kegiatan peningkatan capaian berdasarkan hasil identifikasi dan refleksi terhadap capaian di Rapor Pendidikan dan kondisi lapangan.


Tahapan Penerapan Perencanaan Berbasis Data (PBD) 

3 Tahapan Penerapan Perencanaan Berbasis Data (PBD) Dikdasmen
3 Tahapan Penerapan Perencanaan Berbasis Data (PBD) Dikdasmen

Setelah berhasil mengunduh rekomendasi Perencanaan Berbasis Data (PBD) pada menu tindak lanjut Rapor Pendidikan, kepala Satuan Pendidikan menerapkan Perencanaan Berbasis Data (PBD).

Satuan pendidikan dapat melakukan pembenahan satuan pendidikan dengan menggunakan data yang sudah berhasil diunduh. Satuan pendidikan dapat melakukan proses Perencanaan Berbasis Data (PBD) dengan cara yang beragam, dari yang paling sederhana sampai yang kompleks.


Terdapat 3 (tiga) tahapan dalam proses Perencanaan Berbasis Data (PBD), yaitu Identifikasi, Refleksi, dan Benahi (IRB).

Untuk memudahkan dalam proses Perencanaan Berbasis Data (PBD), satuan pendidikan dapat menjadikan tahapan-tahapan berikut sebagai acuan umum. Akan tetapi, satuan pendidikan dapat mengembangkan sesuai dengan sumber daya, kapasitas, dan kondisi yang dihadapi di lapangan.


A. Identifikasi

Tahapan identifikasi dilakukan untuk memilih dan menentukan masalah yang akan diselesaikan dalam satu periode perencanaan.

Tahapan identifikasi adalah sebagai berikut.

  1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan. Di dalam platform Rapor Pendidikan terdapat menu untuk mengunduh hasil Rapor Pendidikan dalam bentuk file excel.
  2. Pelajari indikator-indikator yang terdapat pada file unduhan Rapor Pendidikan. Dalam dokumen tersebut terdapat daftar nama indikator, skor, label, dan warna. Dengan melihat skor dan warna dari masing-masing indikator baik itu indikator level 1 atau level 2, maka satuan pendidikan dapat membuat daftar dan melakukan pemetaan indikator-indikator yang masih bermasalah atau berada dibawah capaian
  3. Untuk indikator-indikator yang bermasalah atau berada dibawah capaian, ditandai dengan kolom yang berwarna merah atau kuning. Hasil dari identifikasi masalah pada tahapan ini dapat dimasukkan ke kolom “indikator rapor yang bermasalah” pada Form Identifikasi.
  4. Kemdikbudristek telah menetapkan beberapa poin sebagai indikator prioritas dan dapat memudahkan satuan pendidikan untuk fokus dalam meningkatkan kualitasnya. Detail indikator prioritas dapat dilihat pada tabel berikut:
NoMenu Prioritas DikdasmenRasionalisasi
1

A.1 Kemampuan Literasi

Literasi dan numerasi adalah fondasi kemampuan belajar. Kemampuan literasi dan numerasi meningkatkan daya saing di era berbasis teknologi dan digital terutama di kancah internasional. Mampu menyaring informasi yang valid dengan hoax yang beredar.
2

A.2 Kemampuan Numerasi

3

A.3 Indeks Karakter

Basis untuk tumbuh kembang peserta didik secara utuh. Terdapat korelasi antara kemampuan literasi-numerasi dan karakter peserta didik.

4

D.4 Iklim Keamanan Sekolah

Tingkat rasa aman dan kenyamanan peserta didik di satuan pendidikan dalam hal perasaan aman, perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan narkoba di lingkungan satuan pendidikan.  Iklim keamanan berdampak pada kualitas pembelajaran.

5

D.5 Iklim Kebhinekaan 

Toleransi, perasaan diterima atas perbedaan yang ada merupakan salah satu faktor pendukung iklim pembelajaran.

6

D.1 Kualitas Pembelajaran

Tingkat kualitas interaksi antara guru,murid, dan materi pembelajaran dalam proses pengajaran dan pembelajaran.

5. Selanjutnya satuan pendidikan dalam memilih indikator yang ingin diintervensi dengan mempertimbangkan indikator prioritas dan indikator bermasalah yang kemudian dapat dimasukkan ke dalam form prioritas rekomendasi (yang Anda dapatkan dari hasil unduhan rekomendasi PBD).

Untuk memilih indikator yang akan diintervensi Anda dapat mengikuti 2 tahapan berikut:

Tahap 1: Pilih indikator level 1 yang bermasalah di dimensi A

Tahap 2: Pilih indikator level 1 yang bermasalah di dimensi D

  • Pilih indikator yang berwarna merah 
  • Jika tidak ada indikator merah, pilih indikator kuning
  • Jika tidak ada indikator kuning, dapat memilih indikator hijau
  • Jika hanya ada indikator biru tapi nilainya lebih rendah dari sekolah setara, pilih indikator tersebut
  • Jika hanya ada indikator biru tapi masih ada siswa yang masuk kategori dasar dan perlu intervensi khusus, maka pilih indikator tersebut*
  • Lihat skor D4 dan D8, jika D4 dan/atau D8 berwarna merah atau kuning, pilih indikator tersebut
  • Jika D4 dan D8 hijau, pilih indikator lain yang merah 
  • Jika tidak ada indikator merah, pilih indikator kuning
  • Jika hanya ada indikator hijau tapi nilainya lebih rendah dari sekolah setara, pilih indikator tersebut
  • Jika hanya ada indikator hijau dengan nilai lebih tinggi dari sekolah setara, pilih indikator dengan skor paling rendah diantara yang hijau*


B. Refleksi

Tahap refleksi dilakukan untuk menemukan perumusan perbaikan dari permasalahan yang muncul. Detail tahap refleksi adalah sebagai berikut:

  1. Dari permasalah yang akan diintervensi, Satuan pendidikan dapat mencari akar masalah dari setiap poin yang terpilih untuk diintervensi. Beragam metode perumusan akar masalah dapat dilakukan mulai dari yang paling sederhana sampai penggunaan analisis data yang kompleks.
  2. Menemukan akar masalah dari indikator level 1 melalui indikator level 2 atau dimensi yang lain. Misalnya: masalah dari Indikator A.1 dapat ditemukan dari indikator A.1.1 dan dari dimensi D (proses) dan dimensi C dan E (Input).
  3.  Akar masalah masalah dapat dilakukan dengan Melihat indikator level 2 dari masalah yang sudah ditentukan dan Melihat indikator dari dimensi lain yang capaiannya rendah.

Untuk memilih akar masalah Anda dapat mengikuti 2 tahapan berikut: 

Tahap 1: Memilih indikator level 2 dari masalah yang sudah ditentukanTahap 2: Memilih indikator dari dimensi lain
  • Pilih beberapa indikator level 2 yang berwarna merah atau kuning
  • Jika semua indikator level 2 berwarna hijau, pilih beberapa indikator dengan skor paling rendah
  • Pilih beberapa indikator level 1 dimensi D yang merah atau kuning di luar yang sudah terpilih menjadi masalah
  • Jika semua indikator berwarna hijau, pilih beberapa indikator dengan skor paling rendah


C. Benahi

Pada tahap Benahi satuan pendidikan akan direkomendasikan program atau kegiatan untuk mengatasi masalah yang muncul pada tahap identifikasi dan refleksi. Detail tahapan Benahi adalah sebagai berikut:

  1. Dari kolom akar masalah yang sudah dirumuskan, satuan pendidikan dapat menentukan program dan kegiatan yang dapat menyelesaikan akar masalah yang sudah teridentifikasi.
  2. Pada kolom penentuan program dan kegiatan, satuan pendidikan dapat merujuk pada contoh program dan kegiatan yang dirumuskan oleh Kemdikbudristek.
Demikianlah postingan ini, jika menurut Anda Bermanfaat silahkan SHARE, Terimakasih

@Salam Website Nasty 

telegram

0 Response to " 3 Tahapan Penerapan Perencanaan Berbasis Data (PBD) Dikdasmen"

Post a Comment

Silahkan Berkomentar dengan Jelas dan Sopan