INFO TERKINI :
MUSIK DAN INTERNET

Lihat dan Download Lirik lagu Gratis dan Terlengkap dari lagu Daerah, Nasional, dan Internasional


Contoh Karya Ilmiah OPSI SMP Bidang Teknik dan Rekayasa (Bagian 3)

Contoh Karya Ilmiah OPSI SMP Bidang Teknik dan Rekayasa (Bagian 3)

Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) adalah ajang kompetisi penelitian ilmiah tahunan bagi siswa SMP dan SMA sederajat, baik berupa karya tulis maupun temuan (invention).

Kompetisi ini diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Khusus untuk tingkat SMP, bidang ilmu yang dilombakan dalam OPSI adalah bidang IPA dan lingkungan, bidang IPS dan kemanusiaan, serta bidang teknik dan rekayasa.

Berikut ini dibagikan contoh Laporan Karya Ilmiah Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) SMP Bidang Teknik dan Rekayasa (bagian 3) berjudul Pemanfaatan Sampah Daun Kering Sebagai Bahan Pembuatan Alat Peraga Edukatif.

Contoh Karya Ilmiah OPSI Bidang Teknik dan Rekayasa jenjang SMP ini untuk referensi peserta OPSI yang akan membuat laporan karya ilmiah dari hasil penelitian yang sudah dilakukan.

Contoh Karya Ilmiah OPSI SMP Bidang Teknik dan Rekayasa
Contoh Karya Ilmiah OPSI SMP Bidang Teknik dan Rekayasa

Peserta OPSI dapat mengembangkan sendiri laporan karya ilmiahnya dengan melihat contoh laporan Karya Ilmiah OPSI Bidang Teknik dan Rekayasa untuk jenjang SMP ini.

Judul

Pemanfaatan Sampah Daun Kering Sebagai Bahan Pembuatan Alat Peraga Edukatif

Abstrak

Sampah daun kering apabila tidak ditangani dengan tepat, akan menimbulkan permasalahan lingkungan dan gangguan kesehatan. Permasalahan pengelolaan sampah daun kering ini juga terjadi di SMP Negeri Pringapus, karena lahan yang luas dan banyaknya pepohonan. Salah satu alternatif pengelolaan sampah tersebut adalah dengan menjadikanya bahan pembuatan Alat Peraga Edukatif (APE), yaitu Peta Relief Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembuatan APE Peta Relief Indonesia menggunakan bahan sampah daun kering dengan teknik pulping dan untuk menguji ekektivitas produk sebagai alat peraga. Pengumpulan data dilakukan dengan Teknik wawancara, observasi, dan angket.

Proses pembuatan APE Peta Relief Indonesia melalui beberapa prosedur, yaitu: (1) Perebusan dan Penambahan NaOH; (2) Pendingan; (3) Penghalusan menjadi pulp; (4) Pencampuran dengan lem; (5) Pembuatan sketsa’ (6) Pengisian sketsa dengan pulp; (6) Pewarnaan; dan (7) Penjemuran. Peta Relief Indonesia berbahan sampah daun kering efektif dan layak digunakan sebagai Alat Peraga Edukatif karena mudah, murah. Pemanfaatan sampah daun kering untuk APE juga mampu mengurangi permasalahan lingkungan dan kesehatan dari akibat yang ditimbulkan.

Latar Belakang

Sampah daun kering kering adalah salah satu jenis sampah organik yang dihasilkan dari bahan hayati. Daun kering merupakan sampah yang keberadaannya dapat mengganggu jika tidak dikelola dengan tepat. Di dalam jumlah yang banyak, daun kering yang berserakan akan menyebabkan lingkungan menjadi kotor. Kegiatan membakar daun kering di area terbuka, selain memicu pemanasan global juga menghasilkan materi yang mengandung senyawa beracun. Pembakaran daun kering menghasilkan karbon monoksida yang dapat menyebabkan polusi udara dan menggangu pernapasan manusia.

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dinyatakan bahwa pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan, sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Selama ini sebagian besar masyarakat masih memandang sampah daun kering sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan.

Kondisi ini pun terjadi di lingkungan SMP Negeri 1 Pringapus, dimana potensi penumpukan sampah daun kering cukup tinggi. Dengan area lahan yang luas dan semakin banyaknya pepohonan, menyebabkan volume sampah daun kering di SMP Negeri 1 Pringapus makin meningkat. Selama ini, untuk mengatasi terjadinya penumpukan sampah, petugas kebersihan dalam mengelola sampah masih bertumpu pada pendekatan akhir, yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah, dan dibakar.

Pembakaran sampah ini kadang mengganggu proses pembelajaran, karena asap yang ditimbulkan terbawa angin dan masuk ke kelas-kelas disekitar tempat pembakaran. Selain mengganggu proses pembelajaran, asap pembakaran sampah ini menyebabkan iritasi pada mata serta gangguan pernapasan guru dan peserta didik. Tumpukan sampah yang tidak segera dibakar, juga menimbulkan bau yang menyengat.

Sampah daun kering sebenarnya dapat didaur ulang untuk dijadikan barang yang berguna. salah satunya sebagai bahan pembuatan Alat Peraga Edukatif (APE). Sampah daun kering memiliki kandungan selulosa cukup baik, sehingga dapat diolah menjadi bubur kertas dengan teknologi bernama pulping. Bubur kertas ini nantinya sebagai bahan baku dalam pembuatan Alat Peraga Edukatif.

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk memanfaatkan sampah daun kering di lingkungan SMP Negeri Negeri 1 Pringapus sebagai bahan baku pembuatan Alat Peraga Edukatif (APE), yaitu Peta Relief Indonesia. Peta Relief Indonesia ini nantinya dapat menjadi alat peraga pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial atau mata pelajaran lain yang memanfaatkan media tersebut.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah proses pembuatan Alat Peraga Edukatif Peta Relief Indonesia berbahan sampah daun kering?

2. Apakah Peta Relief Indonesia berbahan sampah daun kering efektif sebagai Alat Peraga Edukatif?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut.

1. Untuk mendeskripsikan proses pembuatan Alat Peraga Edukatif Peta Relief Indonesia berbahan sampah daun kering.

2. Untuk mengetahui efektivitas Peta Relief Indonesia berbahan sampah daun kering sebagai Alat Peraga Edukatif

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Bagi Peneliti

Kegiatan ini dapat memberikan pengalaman dalam melakukan penelitian dan membuat karya ilmiah, khususnya di bidang ilmu pengetahuan teknik dan rekayasa.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitan ini dapat menjadi sumbangan pemikiran yang baik dalam mengatasi permasalahan sampah di sekolah dan sebagai alternatif guru dalam membuat Alat Peraga Edukatif (APE) berbahan sampah daun kering.

Contoh Laporan Karya Ilmiah OPSI bidang Teknik Rekayasa jenjang SMP (Bagian 3) selengkapnya dapat dibaca dan di unduh di sini.

Contoh Laporan Karya Ilmiah OPSI SMP Bidang Teknik Rekayasa lainnya dapat dibaca pada tautan berikut.

Baca :

Demikianlah postingan ini, jika menurut Anda Bermanfaat silahkan SHARE, Terimakasih

@Salam Website Nasty 

telegram

0 Response to "Contoh Karya Ilmiah OPSI SMP Bidang Teknik dan Rekayasa (Bagian 3)"

Post a Comment

Silahkan Berkomentar dengan Jelas dan Sopan