Unduh Panduan Pendidikan Perubahan Iklim
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemendikdasmen telah menenerbitkan Panduan Pendidikan Perubahan Iklim (Panduan Implementasi Untuk Satuan Pendidikan dan Pemangku Kepentingan).
Panduan Pendidikan Perubahan Iklim ini ditujukan kepada warga satuan pendidikan termasuk pimpinan, pendidik dan warga lainnya agar dapat menerapkan pendidikan perubahan iklim secara tepat dan efektif.
Panduan Pendidikan Perubahan Iklim ini juga ditujukan bagi berbagai pemangku kepentingan yang terkait dengan pendidikan perubahan iklim, termasuk pengawas, pemerintah daerah, lembaga pelatihan, lembaga swadaya masyarakat, dan dunia usaha untuk dapat mengambil peran aktif mendukung implementasi pendidikan perubahan iklim.
Panduan Pendidikan Perubahan Iklim ini terdiri dari lima bagian yang memiliki tujuan dan sasaran spesifik. Silakan prioritaskan membaca bagian yang sesuai dengan peran Anda:
BAB 1 ditujukan untuk semua kalangan pembaca panduan. Bab ini berisi pengantar tentang serba-serbi krisis iklim, mulai dari penyebab, dampak, hingga apa yang bisa kita lakukan untuk merespons. Penting diperhatikan: walaupun semua isi bacaan ini penting bagi Anda sebagai pengetahuan dasar, dalam praktiknya di pembelajaran, pengetahuan akan diberikan secara bertahap sesuai fase dan tingkat kemampuan peserta didik.
BAB 2 ditujukan untuk semua kalangan pembaca panduan. Bab ini berisi pengantar tentang Pendidikan Perubahan Iklim, termasuk kompetensi yang dikembangkan dan capaian apa yang diharapkan pada setiap fase peserta didik.
BAB 3 ditujukan terutama bagi pimpinan/kepala satuan pendidikan. Bab ini memuat langkah-langkah penerapan pendidikan perubahan iklim dalam kebijakan dan budaya satuan pendidikan, termasuk dalam KSP.
BAB 4 ditujukan terutama bagi para pendidik di satuan pendidikan. Bab ini memberikan panduan penerapan Pendidikan perubahan
iklim dalam intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.
BAB 5 ditujukan bagi berbagai pihak di luar satuan pendidikan yang dapat mengambil peran aktif dalam Pendidikan perubahan iklim. Dalam bab ini disebutkan berbagai pihak dan peran spesifik yang dapat diambil, juga cara-cara untuk mendukung satuan pendidikan dalam menyelenggarakan Pendidikan perubahan iklim.
Pendidikan Perubahan Iklim dan Ketangguhan Iklim
Dalam
isu iklim, pendidikan memainkan tiga peran penting. Pertama, pendidikan
memberdayakan orang; membangun kesadaran dan kapasitas untuk melakukan
mitigasi iklim serta mencegah perubahan iklim menjadi semakin parah.
Kedua, pendidikan membangun daya
adaptasi orang terhadap dampak krisis iklim yang sudah terjadi. Ketiga,
pendidikan mendorong proses belajar berkelanjutan, sehingga orang dapat
terus menemukan informasi dan fakta yang terbaru serta akurat terkait
krisis iklim, untuk kemudian menanggapinya secara tepat.
Pendidikan Perubahan Iklim dan Hak Anak Pendidikan perubahan iklim merupakan bentuk pemenuhan hak anak, khususnya hak hidup, hak perlindungan, hak pendidikan, dan hak partisipasi. Saat ini maupun di masa depan, anak-anak akan berhadapan langsung dengan isu krisis iklim; sebagian anak, karena lokasi tempat tinggal maupun latar belakang sosial-ekonominya, bisa jadi akan lebih rentan terdampak.
Untuk dapat mewujudkan kehidupan yang sejahtera di tengah krisis iklim, mereka membutuhkan bekal yang memadai dalam bentuk sikap dasar, pengetahuan dan kapasitas untuk dapat merespons krisis iklim secara efektif. Khususnya bagi anak-anak dengan kerentanan ganda (misalnya anak dari keluarga miskin, anak berkebutuhan khusus, anak korban kekerasan, dan sebagainya), mereka juga berhak atas perlindungan khusus dari risiko dampak iklim.
Dasar Hukum dan Kebijakan
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk berperan aktif dalam aksi iklim global. Hal ini terbukti melalui kebijakan aksi iklim nasional yang telah dilakukan, di antaranya:
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change (Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai perubahan Iklim).
2. NDC (komitmen sumbangsih negara pada krisis iklim): hingga 2030, Indonesia berkomitmen menurunkan emisi karbon negara sebesar 29% (secara mandiri) atau 41% (dengan bantuan internasional).
3. Untuk mencapai target NDC tersebut, Indonesia mengembangkan LTS-LCCR atau Rencana Jangka Panjang Pembangunan Rendah Karbon dan Tangguh Iklim yang dikoordinasi oleh BAPPENAS serta dieksekusi bersama oleh berbagai Kementerian.
4. Secara khusus, Kemendikbudristek RI berperan aktif mendorong penyadartahuan dan ketangguhan iklim dengan menjadikan Pendidikan Perubahan Iklim (Pendidikan perubahan iklim) sebagai salah satu isu prioritas dalam Kurikulum.
Pendidikan Perubahan Iklim dan Kurikulum Merdeka
Permendikbudristek Nomor 12 tahun 2024 menyebutkan, filosofi pendidikan Kurikulum Merdeka didasarkan pada pemikiran Ki Hajar
Dewantara tentang membangun manusia merdeka yang dapat bersandar atas kekuatan sendiri.
Salah satu landasan filosofis Kurikulum Merdeka juga menyebutkan bahwa “pendidikan nasional Indonesia responsif terhadap perubahan sosial, ekonomi, politik, dan budaya.”
Dalam konteks ini, Pendidikan Perubahan Iklim menjadi sangat selaras dengan peraturan tersebut, karena Pendidikan perubahan iklim dapat menumbuhkan kemandirian peserta didik dalam menghadapi salah satu perubahan global yang berdampak nyata pada mereka, yaitu krisis iklim.
Pendidikan Perubahan Iklim: Tujuan dan Prinsip Pelaksanaan
Tujuan Pendidikan Perubahan Iklim meliputi tiga aspek, yakni penalaran, sosial emosional, dan aksi.
1. Penalaran: mengembangkan pengetahuan dan kecakapan berpikir ilmiah peserta didik untuk menghadapi tantangan krisis iklim.
2. Sosial emosional: mendorong berkembangnya sikap dan karakter yang memampukan kolaborasi, negosiasi, serta komunikasi dalam merespons krisis iklim. Membangun keterampilan refleksi diri, nilai, sikap dan motivasi untuk mengembangkan kapasitas peserta didik dalam menghadapi krisis iklim.
3. Aksi: memampukan peserta didik untuk bertindak bersama menanggulangi krisis iklim, dan membangun gaya hidup rendah karbon sesuai konteks daerah tempat tinggalnya.
Prinsip Pelaksanaan Pendidikan Perubahan Iklim: RAMAH
Relevan
– walaupun merupakan isu global, setiap daerah merasakan krisis iklim
dengan cara yang berbeda-beda. Karena itu pendidikan perubahan iklim
perlu relevan: memberikan pemahaman global, namun diterapkan sesuai
keunikan konteks krisis iklim di daerah satuan
pendidikan.
Afektif – pendidikan perubahan iklim perlu menginspirasi warga sekolah/peserta didik untuk mengambil peran aktif dalam merespons krisis iklim. Karena itu pendekatan afektif (menyentuh perasaan/emosi, menumbuhkan empati, membangun nilai dan etika) menjadi penting.
Merujuk
pada pengetahuan – terdapat berbagai pengetahuan yang dapat melengkapi
pemahaman kita terhadap isu krisis iklim, misalnya data ilmiah,
informasi teknologi, kearifan lokal, bahkan informasi yang berasal dari
alam sekitar. Semua pengetahuan ini bermanfaat dan
perlu dicari tahu bersama-sama dalam proses belajar di pendidikan perubahan iklim.
Aksi nyata – dampak yang diharapkan dari pendidikan perubahan iklim adalah meningkatnya aksi adaptasi dan mitigasi iklim. Karena itu pelaksanaannya perlu berorientasi pada tindakan nyata untuk memecahkan permasalahan krisis iklim di lingkungan satuan pendidikan.
Holistik
– krisis iklim adalah isu lintas bidang, bukan hanya isu sains. Karena
itu dalam kurikulum, pendidikan perubahan iklim dapat di-
pelajari dalam berbagai mata pelajaran bahkan menjadi bagian dari kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya sekolah.
Kompetensi Pendidikan Perubahan Iklim
Pendidikan perubahan iklim dari Kemendikbudristek RI menggunakan kerangka dari Teixeira & Crawford (2022) yang terbagi menjadi empat elemen: Dampak, Penyebab, Adaptasi, dan Mitigasi. Melalui pendidikan perubahan iklim, peserta didik diharapkan memiliki kompetensi berikut pada akhir fase F:
Dampak: kesadaran tentang situasi krisis iklim yang berpengaruh pada kehidupan peserta didik. Pemahaman mengenai berbagai akibat
yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, baik yang bersifat segera
(misalnya cuaca ekstrem) maupun perlahan (misalnya kenaikan permu-
kaan laut), dalam skala lokal maupun global. Pemahaman bahwa dampak
perubahan iklim terjadi pada berbagai aspek termasuk ekonomi,sosial, dan
ekologi/lingkungan, juga bahwa dampak tersebut diderita secara berbeda
pada tiap orang.
Penyebab: pemahaman tentang bagaimana aktivitas manusia menyebabkan kenaikan rata-rata suhu permukaan bumi di luar pola alamiah, antara lain melalui emisi gas rumah kaca dari berbagai kegiatan ekonomi dan sosial. Kesadaran bahwa gaya hidupnya mempengaruhi kelestarian alam, dan akhirnya mempengaruhi keberlanjutan hidup semua makhluk di bumi.
Adaptasi: pemahaman, kemauan, dan kapasitas untuk membangun ketahanan terhadap berbagai dampak perubahan iklim, baik melalui
solusi teknologi, budaya/kearifan lokal, maupun solusi berbasis alam.
Mitigasi: pemahaman, kemauan, dan kapasitas untuk mencegah perubahan iklim menjadi lebih buruk atau sebisa mungkin memulihkan kondisi iklim seperti semula, baik melalui penguranganemisi (misalnya beralih ke energi bersih) maupun penyerapan GRK dari atmosfer (misalnya penghijauan).
BACA JUGA : Surat Edaran Instruksi Pengembalian BSU (Bantuan Subsidi Upah)
UNDUH Unduh Panduan Pendidikan Perubahan Iklim
@Salam Website Nasty
0 Response to "Unduh Panduan Pendidikan Perubahan Iklim"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar dengan Jelas dan Sopan